Dia tetap di klub hingga akhir musim

KRISTOF GALTJE

KRISTOF GALTJEFoto: Angelika Warmuth/REUTERS

Pelatih Paris Saint-Germain Christophe Galtier mengatakan bahwa dia akan bertahan di klub hingga akhir musim, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu, setelah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.

Paris Saint-Germain mengakhiri partisipasi mereka di Liga Champions di babak 16 besar, karena kalah dari Bayern Munich dengan skor total 0:3. Bayern menang 2:0 di kandang tadi malam

Ditanya apakah dia akan memimpin tim musim depan juga, Galtje mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakannya.

“Masa depan saya bergantung pada hasil dan presiden. Kami kecewa. Klub memiliki harapan besar untuk kompetisi ini. Tentu saja saya bertahan, saya berkonsentrasi dan saya akan bekerja dengan banyak energi dan determinasi hingga akhir musim,” kata Galtje.

“Ini kekecewaan besar. Kita harus menerimanya. Saya tidak tahu apakah itu pelajaran, tetapi ada banyak frustrasi. Jika kami mencetak gol pertama, itu akan berbeda, tetapi kami tidak melakukannya,” kata Galtje.

Saat ditanya apakah musim sudah bisa disebut gagal, Galtje mengatakan tim harus menjadi juara.

“Kami akan melihat kapan para pemain kami akan pulih dan kapan kami akan memiliki hampir seluruh tim yang kami miliki. Apakah ini musim yang buruk jika kami hanya juara? Saya akan menyerahkannya kepada orang lain untuk menilai. Tentu saja, ada ekspektasi besar dari Liga Champions dan tetap menjadi penyesalan besar bahwa kami tidak bisa bertarung dengan sekuat tenaga,” tambah pelatih tim Paris itu.

Paris Saint-Germain telah menghabiskan lebih dari satu miliar euro sejak konsorsium Qatar membeli klub tersebut pada 2012. Sejak itu, tim telah memenangkan delapan dari 10 gelar juara dan 12 trofi Piala.

Pemilik baru selalu menekankan bahwa tujuannya adalah untuk memenangkan Liga Champions. Dalam empat musim pertama di bawah pemilik Qatar, tim bermain di perempat final, tetapi dalam lima dari tujuh musim terakhir, tersingkir di babak 16 besar. Satu-satunya perubahan dilakukan pada tahun 2020, ketika Paris Saint-Germain bermain di final dan kalah dari Bayern.

Sumber: Beta

Author: Ethan Edwards